Semua berawal saat aku mulai merasakan hal yang layak sang remaja rasakan. Aku memiliki "Boy Friend" saat aku memasuki pendidikan SMP. Di sekolah baru itu, aku bertemu dia. Aku sangat mengasihinya, dan sepertinya begitu juga dengan dia. Namu, ada permasalahan kecil yang ku anggap besar. sahabatku yang bertengkar dengan dia, yang membuatku harus memilih salah satu dari mereka. Bodohnya aku!. Sebuah pilihan yang sulit aku tentukan. Aku sayang sahabatku, dan begitu juga dengan Rizky pacarku.Walau semenjak berpacaran dengan dia,aku tak pernah berkomunikasi dengannya, tak membuatku risih akan hal itu. Saat berpikir selama beberapa hari, aku ternyata lebih memilih sahabat yang lebih dahulu ku kenal sebelum aku mengenal Rizky. aku tak tega mengatakan langsung. Lewat SMS pilihanku untuk memutusi dia. Sambil menatap hand phone yang berada di gengamanku, aku berfikir harus mengetik apa supaya dia tidak kecewa kepadaku. Tapi, semua kalimat putus itu pasti mengecewakan. Sudah bingung ingin mengetik apa, akhirnya aku mengetik "ki, maaf... aku ingin kita break" sambil memejamkan mata, perlahan- lahan aku menekat tombol "send". Pasti yang ia pikirkan aku adalah wanita yang tidak berperasaan. Terus- menerus memandangi hp, untuk menunggu balasan SMS darinya sambil berharap, SMS itu tidak sampe kepadanya. Harapan itu seketika lenyap saat terdengar hand phone ku berbunyi. Dan dia membalas SMSku. membuka balesan SMS darinya, sambil berharap ia menolak permintaanku. Lagi- lagi harapanku lenyap begitu saja ketika di awal kata yang aku baca adalah "iya" #jleb. mungkin aku yang salah. aku memutuskan hal yang belum tentu nyaman buat aku. Aku meneruskan membaca balesan SMS dari dia "Iya, aku terserah kamu. mungkin, emang kamunya yang udah bosen sama aku". Bingung! Saat itu, aku sudah tidak tau ingin membalas apa. Ku abaikan balesan SMS itu, tak tau ingin membalas apa lagi.
Keesokannya di sekolah, iya yang awalnya cuek sama aku, semakin cuek dan dingin kepada ku. Hari- hariku di sekolah, merasakan hal yang tidak nyaman. Setahun lebih, tak ada komunikasi aku antara kita. Hingga penaikan kelas pun tiba. Dan lagi-lagi, aku mendapatkan kelas yang sama lagi dengan dia. Namun, perasaanku sudah berubah kepadanya. Aku yang sudah tidak memiliki rasa lagi padanya mulai memiliki penggatinya. Namun, semuanya beda. tidak seindah saat aku bersama Rizky. Setiap hari bertemu dia di sekolah dan di kelas, membuat perasaanku muncul lagi. Aku membohongi perasaanku dengan berpacaran dengan orng lain. Namun semua itu hanya membuatku tersiksa. Akupun memutuskan pacarku karna sudah lelah membohongi perasaanku. Aku yang ingin mencoba memulai semuanya dari awal. Aku ingin mendekati Rizky kembali. Aku mencoba SMS dia, namun ia hanya membalasnya denga kalimat singkat yang dingin. aku yang dulu tidak pernah pergi ke kantin saat istirahat, menjadi ke kanti setiap istirahat cuma karna ingin melihat dia. Aku yang sedang tersenyum melihat dia makan, dan berubah saat aku melihat ia tersenyum ke arah lain. Aku mencoba mencari kemana tujuan arah mata Rizky. Ternyata, ia sedang memandang anak cewe, yang setauku, ia adalah angkatan di bawah angkatan ku. Terpaku melihat semua ini. Dan aku merasakan sesatu yang membuat air mataku menetes. Entah apa yang aku rasakan saat itu. Yang pasti, itu berasal dari hatiku. Dan semuanya terasa sakit dan sesak. mungkin, ini yang dinamakan cemburu. Aku yang cemburu melihatnya tersenyum kepada wanita lain. Dan, sudah lama, ia tidak tersenyum seperti ini, sejak aku meninggalkannya. Aku berlari menuju kelasku. Aku merenungkan kejadian yang baru saja aku lihat. Tak lama kemudian, di depan kelas, ada suara berisik. seperti seseorang yang memanggil sebuah nama. "Nama itu sepertinya Tania.. ya, Tania... Dan kenapa nama Rizky juga di sebut sebut?! jangan-jangan Tania adalahwanita yang dilihat Rizky itu" teriakku dalam hati. Sejak itu, aku mulai sering mendengar nama Tania. dan itu, membuatku terbiasa. Hari-hari yang ku jalani di sekolah, sudah tidak senyaman dulu. Saat pelajaran berlangsung, aku hanya melamun dan menangis. Wajar, pada saat itu nilai ki turun semua. Tak satupun materi yang aku tangkap. Aku menceritakan semua ini pada sahabatku. Dan ternyata, Rizky juga pernah curhat sama Keren sebelumnya. Keren menceritakan semuanya yang ia tau tentang Rizky. Ternyata, saat aku memutusin Rizky, ia masih memiliki perasaan yang sama dengan ku dulu. Bodohnya aku, saat dia SMS aku, aku tidak membalas SMS dia, karna aku ingin melupakannya. Banyak SMS, Inbox FB yang aku hiraukan darinya. Aku menyesal karna telah menghiraukan SMSdarinya. Tapi, apa boleh buat?! SEMUANYA SUDAH TERLAMBAT!. Aku tinggal menunggu takdir yang harus aku hadapai. Ia yang skrng sudah berpacaran dengan Tania selama 2bln, membuat aku berfikir kalo sudah tidak ada ruang buat aku lagi di hati Rizky.
Keesokannya di sekolah, iya yang awalnya cuek sama aku, semakin cuek dan dingin kepada ku. Hari- hariku di sekolah, merasakan hal yang tidak nyaman. Setahun lebih, tak ada komunikasi aku antara kita. Hingga penaikan kelas pun tiba. Dan lagi-lagi, aku mendapatkan kelas yang sama lagi dengan dia. Namun, perasaanku sudah berubah kepadanya. Aku yang sudah tidak memiliki rasa lagi padanya mulai memiliki penggatinya. Namun, semuanya beda. tidak seindah saat aku bersama Rizky. Setiap hari bertemu dia di sekolah dan di kelas, membuat perasaanku muncul lagi. Aku membohongi perasaanku dengan berpacaran dengan orng lain. Namun semua itu hanya membuatku tersiksa. Akupun memutuskan pacarku karna sudah lelah membohongi perasaanku. Aku yang ingin mencoba memulai semuanya dari awal. Aku ingin mendekati Rizky kembali. Aku mencoba SMS dia, namun ia hanya membalasnya denga kalimat singkat yang dingin. aku yang dulu tidak pernah pergi ke kantin saat istirahat, menjadi ke kanti setiap istirahat cuma karna ingin melihat dia. Aku yang sedang tersenyum melihat dia makan, dan berubah saat aku melihat ia tersenyum ke arah lain. Aku mencoba mencari kemana tujuan arah mata Rizky. Ternyata, ia sedang memandang anak cewe, yang setauku, ia adalah angkatan di bawah angkatan ku. Terpaku melihat semua ini. Dan aku merasakan sesatu yang membuat air mataku menetes. Entah apa yang aku rasakan saat itu. Yang pasti, itu berasal dari hatiku. Dan semuanya terasa sakit dan sesak. mungkin, ini yang dinamakan cemburu. Aku yang cemburu melihatnya tersenyum kepada wanita lain. Dan, sudah lama, ia tidak tersenyum seperti ini, sejak aku meninggalkannya. Aku berlari menuju kelasku. Aku merenungkan kejadian yang baru saja aku lihat. Tak lama kemudian, di depan kelas, ada suara berisik. seperti seseorang yang memanggil sebuah nama. "Nama itu sepertinya Tania.. ya, Tania... Dan kenapa nama Rizky juga di sebut sebut?! jangan-jangan Tania adalahwanita yang dilihat Rizky itu" teriakku dalam hati. Sejak itu, aku mulai sering mendengar nama Tania. dan itu, membuatku terbiasa. Hari-hari yang ku jalani di sekolah, sudah tidak senyaman dulu. Saat pelajaran berlangsung, aku hanya melamun dan menangis. Wajar, pada saat itu nilai ki turun semua. Tak satupun materi yang aku tangkap. Aku menceritakan semua ini pada sahabatku. Dan ternyata, Rizky juga pernah curhat sama Keren sebelumnya. Keren menceritakan semuanya yang ia tau tentang Rizky. Ternyata, saat aku memutusin Rizky, ia masih memiliki perasaan yang sama dengan ku dulu. Bodohnya aku, saat dia SMS aku, aku tidak membalas SMS dia, karna aku ingin melupakannya. Banyak SMS, Inbox FB yang aku hiraukan darinya. Aku menyesal karna telah menghiraukan SMSdarinya. Tapi, apa boleh buat?! SEMUANYA SUDAH TERLAMBAT!. Aku tinggal menunggu takdir yang harus aku hadapai. Ia yang skrng sudah berpacaran dengan Tania selama 2bln, membuat aku berfikir kalo sudah tidak ada ruang buat aku lagi di hati Rizky.
Namun, walau hingga saat ini aku dan dia sudah tidak bersama, dan dia sudah bersama Tania, tetep saja, aku tidak pernah berkomunikasi lagi dengan dia. Kira- kira, 2 thn yang lalu, terakhir aku berkomunikasi dengan dia. Hem, sudahlah, memang semuanya sudah terlambat dan sulit untuk diperbaiki.
END
Pengalman pribadi nih... #jleb banget ceritanya...
BalasHapusCeritanya ga beda jauh sama pengalaman gue
BalasHapus